20/04/19

Bisakah Huawei mengejar Samsung di Indonesia ?


Pangsa pasar smartphone kelas atas (high end) di Indonesia mungkin tidak seketat kelas mid end dan low end, Dimana saat ini di segmen kelas atas menurut saya didominasi oleh Samsung dengan seri Galaxy S10, S10+ dan Apple dengan seri iPhone XS, X. padahal untuk market global berdasar data IDC Huawei sudah melampaui Apple dan berusaha mengejar Samsung.

Namun demikian faktor besarnya Shipment market share Huawei masih ditunjang dari pasar China. Huawei P20, P20Pro dan Huawe Mate 20 menjadi smartphone yang diminati di harga US$600<US$800. Dan smartphone highend Huawei ini membantu mengangkat nama Huawei di pasar global.

Kembali di Indonesia sejak tahun lalu Huawei sudah menjual smartphone kelas atasnya seperti P20, P20 Pro dan seri Mate 20. Harga yang ditawarkan pun cukup kompetitif dengan smartphone high end di Indonesia seperti Note 9, galaxy S9, dan iPhone X. Dan respon pasar Indonesia dengan huawei P20 dan P20 Pro pun cukup baik.


Dari data IDC, Top 5 produsen smartphone Huawei belum bisa masuk ke jajaran 5 besar. Dan dari data tersebut kebanyakan merupakan pemain pangsa smartphone kelas menengah ke bawah kecuali Samsung, dan mungkin Oppo dengan seri Find X namun saya kira penjualannya tidak begitu baik. Xiaomi sebenarnya punya smartphone High end seperti Mi 8, Mi Mix 3, dan Mi 9 namun tidak satupun dari ketiga flagship tersebut masuk ke Indonesia. Xiaomi lebih pede bermain di kelas menengah dengan Pocophone F1, Mi 8 Lite, dan seri Redmi Note.

Bukti Huawei serius menggarap pangsa pasar kelas atas ditunjukkan saat membuka Huawei High End store pertamanya di Jakarta tepatnya di Mall Taman Anggrek. Dengan pembukaan toko tersebut Jim Xu presiden Huawei Consumer Business Group berpendapat pasar Indonesia sangat dinamis dan meyakini konsumen kelas menengah-atas akan terus bertambah banyak. Selain itu dengan menggarap seri kelas atas saya rasa akan memperkuat brand awareness Huawei sendiri di indonesia. Saat ini Huawei memiliki 3 seri smartphone Y untuk kelas bawah, seri Nova untuk kelas menegah, dan seri P, Mate untuk kelas atas.

Hadirnya seri P30 dan P30 Pro makin memperkuat komitmen Huawei di segmen kelas atas di Indonesia. TechGue.com mencoba meriset tren dari Huawei P30 dan P30 Pro dibanding smartphone high end lain di Indonesia seperti Samsung Galaxy S10 dan iPhone XS max.

Dilihat dari tren pencarian 1 bulan terakhir Huawei P30 pro terus naik dibanding Samsung galaxy S10 maupun iPhone XS max. Meskipun tren pencarian bukanlah suatu tolak ukur sebuah smartphone akan laku di pasaran namun dapat dijadikan patokan bahwa masyarakat mulai penasaran dengan produk Huawei.


Dari tren pencarian sebulan terakhir Huawei P30 Pro terlihat mendominasi di seluruh wilayah Indonesia dan hanya kalah dari iPhone XS Max di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Selama periode 27 Maret 2019 hingga 19 April 2019 Huawe P30 pro dimentions media online Indonesia sebanyak 171 kali. Untuk brand sebesar Huawei saya rasa masih kurang masif pemberitaan tentang Huawei P30 Pro.



Di media sosial mengambil akun twitter @HuaweiMobileID baru memiliki follower 29.7K sangat jauh dibanding follower @samsungID yang berjumlah 2.13 Juta. Isi tweet  @HuaweiMobileID juga kurang interaktif dan banyak menggunakan bahasa Inggris. 


Sedangkan di Instagram Huawei Indonesia lebih baik daripada Twitter. Di instagram keadaan lebih baik dengan pengikut 254 ribu dan interaksinya pun lebih baik dengan bahasa Indonesia serta ada giveaway yang menambah interaksi dengan masyarakat Indonesia. Sedangkan samsung_id memiliki pengikut 920 ribu, masih banyak gap yang harus dikejar Huawei.

Kembali smartphone terbaru Huawei, P30 Pro sudah memiliki basic sebagai smartphone kelas atas. Didukung chipset buatan Huawei sendiri yakni HiSilicon Kirin 980 yang merupakan SoC dengan proses fabrikasi terkecil 7nm di Dunia. Penggunaan chipset sendiri tersebut membuat Huawei tidak bergantung pada pembuat chipset sama hal nya Samsung dengan Exynos ataupun iPhone dengan Apple A-nya. Dibanding flagship brand lain yang butuh chipset dari pabrikan lain semisal Xiaomi, Oneplus, dan LG yang butuh chipset Qualcomm.



Didukung RAM 8GB/6GB dan storage hingga 512GB, P30 Pro sudah pasti cepat dan handal untuk urusan multitasking maupun gaming. Kerjasama Huawei dan Leica di P30 Pro juga menambah daya tarik smartphone flagship Huawei mulai dari P20, Mate 20, dan P30 Pro.



Sebagai penutup, sebenarnya Huawei sudah mempunyai formula untuk sukses di segmen smartphone High-end di Indonesia. Ditambah jika 5G meluncur Huawei tentunya sudah punya chip tersendiri untuk dipasangkan ke perangkatnya dibanding produsen lain sebut saja Samsung, dan iPhone. Penetrasi pasar high end yang lebih awal sebelum era 5G bisa menjadi kunci sukses Huawei kedepan. Kita tunggu saja apakah Samsung akan tumbang atau makin berjaya setelah ada Huawei di Indonesia. bagaimana Menurutmu? Techgue.com